KULARI KE PANTAI, Film Anak Yang Sindir Pemakaian Bahasa Inggris

Advertisements

Nama Mira Lesmana dan Riri Riza seolah jadi jaminan kualitas film Indonesia, terlebih lagi jika yang mereka garap adalah film anak-anak. Kali ini, Mira dan Riri kembali bekerja sama untuk membuat film terbaru mereka yang berjudul KULARI KE PANTAI.

Hampir sama dengan film-film sebelumnya, di film ini Mira dan Riri ingin menonjolkan kebudayaan Indonesia yang diwakili suatu daerah, kali ini Banyuwangi.

Dalam film ini, dikisahkan perjalanan seorang ibu dan anak dari Jakarta ke Banyuwangi. Ada banyak muatan yang dimasukkan Mira ke dalam filmnya, salah satunya mengenai penggunaan bahasa Inggris yang sudah tidak pada tempatnya.

Di zaman ini, banyak sekali anak-anak muda yang suka berbicara dengan bahasa Inggris dan mencampurkannya dengan bahasa Indonesia. Mira merasa di satu sisi hal tersebut sudah terlalu berlebihan.

Mira membandingkan fenomena ini dengan beberapa tahun lalu, di saat bahasa Inggris masih menjadi sesuatu yang sangat asing terlebih untuk anak-anak. Tapi saat ini, hampir semua anak sudah akrab dengan kata-kata berbahasa Inggris dan malah menggunakannya secara berlebihan.

“Unik sekali hal ini. Sekitar 10 tahun lalu orangtua panik dan ingin sekali anak bisa berbahasa Inggris supaya bisa beradaptasi dengan internasional (efek globalisasi). Tapi anak Indonesia emang brilian, dalam waktu singkat sudah bisa bahasa Inggris. Sekarang ada kepanikan kenapa semua bahasa Inggris, bisa hilang nih bahasa Indonesia,” ujar Mira.

KULARI-KE-PANTAI

Advertisements

Di dalam film ini, Mira sengaja menggabungkan dialog berbahasa Indonesia, dengan bahasa Inggris dan bahasa daerah. Ia berharap hal tersebut dapat menjadi masukan bagi para orang tua untuk menyikapi anak-anaknya yang keranjingan berbahasa Inggris dan gengsi memakai bahasa daerah. Menurut Mira, meski bisa berbahasa Inggris, tetap penting mempelajari bahasa daerah.

“Kita harus mempertahankan bahasa Indonesia, memperkenalkan bahasa daerah juga. Kalau mereka (anak-anak) bisa tiga bahasa kita akan menjadi bangsa yang luar biasa,” tutur Mira.

Karena film besutan Miles Film ini melibatkan banyak pemain anak, Riri dan Mira pun punya cara berbeda untuk memaksimalkan akting mereka, salah satunya dengan membuat lokasi syuting jadi tempat yang nyaman. Selain itu, Riri juga punya beberapa aturan penting bagi para kru untuk menjaga Maisha Kanna, Lil’li Latisha, dan para pemeran anak lain.

Beberapa hal yang disoroti Riri adalah cara berbicara, ia meminta para kru untuk berbicara dengan baik dan tidak menggunakan kata-kata yang kurang pantas untuk anak selama di lokasi. Selain itu, Riri juga melarang seluruh kru untuk merokok di lokasi syuting.

“Kru di film ini diberi penataran sebelum syuting kalau ngomong nggak boleh sembarangan karena ada anak-anak, kalau mau ngerokok ada tenda sendiri nggak boleh deket anak-anak. Jadi kami berusaha menciptakan kondisi itu,” tegas Riri.

Untuk bisa membuat anak lebih nyaman, Riri juga mengajak para orang tua untuk bersama-sama hadir di lokasi syuting. Hal tersebut diakuinya membuat anak-anak lebih fokus dan bersemangat dalam menjalani syuting.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *