Apa Itu Bokem?
Kata bokem memiliki dua makna yang berbeda, tergantung konteksnya. Di Indonesia, bokem adalah slang atau istilah gaul yang baru-baru ini viral di media sosial. Kata ini merupakan singkatan dari bocil kematian atau bocah kematian. Penggunaan istilah bokem ini kemudian menyebar luas dan diadopsi oleh pengguna media sosial lainnya.
Dalam bahasa Ceko, bokem berarti miring atau ke samping. Arti ini biasa digunakan dalam fotografi untuk merujuk pada efek blur pada area di luar fokus, yang juga dikenal sebagai bokeh.
Asal Usul Kata Bokem
Menurut penelusuran, bokem merupakan singkatan dari bocil kematian atau bocah kecil kematian. Bocil sendiri adalah singkatan dari bocah kecil.
Awal mula istilah ini muncul dikaitkan dengan seorang youtuber yang membuat konten streaming game ini bernama Windah Basudara. Dalam salah satu videonya, Windah menyebut para penggemarnya yang masih muda dan sering melakukan hal-hal jahil dengan sebutan bocah kematian. Istilah ini kemudian viral dan banyak digunakan oleh warganet untuk menyebut orang yang usil, nakal, dan suka membuat keributan.
Baca juga: Buah yang Tidak Ada Bijinya, Salah Satunya Buah Naga!
Menjadi Populer di kalangan penggemar KPop
Populer di kalangan penggemar KPop, bokem memang menjadi istilah yang cukup populer, terutama di kalangan penggemar KPop. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang usil atau jahil, tapi pada saat yang sama juga lucu.
Contohnya, Seung Min dari Stray Kids sering disebut bokem karena suaranya yang terdengar nakal saat tertawa. Sedangkan Karina dari Aespa juga sering disebut bokem karena keusilannya, terutama dalam menjahili member lain seperti Winter.
Jadi, istilah gaul atau slang ini bisa menjadi cara untuk menggambarkan seseorang yang membuat kesal tapi juga menghibur dengan kelucuannya.
Dampak Positif dan Negatif Bokem
Seperti halnya fenomena budaya pop lainnya, istilah gaul atau slang ini memiliki dampak positif dan negatif.
Di sisi positif, bokem dapat menjadi sarana untuk membangun rasa kebersamaan dan identitas di kalangan remaja. Istilah ini juga dapat menjadi bentuk kreatifitas dan ekspresi diri yang unik.
Namun, di sisi negatif, penggunaan istilah gaul atau slang ini yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif, seperti cyberbullying, konten negatif, dan perilaku yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan istilah gaul atau slang ini dengan bijak dan bertanggung jawab. Orang tua dan pendidik juga perlu memberikan edukasi kepada anak-anak tentang penggunaan media sosial dan bahasa gaul yang tepat.
Evolusi Istilah Gaul
Istilah bokem adalah contoh bagaimana bahasa gaul terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Maknanya yang unik dan kontekstual mencerminkan budaya pop dan perilaku generasi muda di era digital.
Meskipun popularitasnya mungkin meredup di masa depan, istilah gaul atau slang akan selalu menjadi pengingat tentang dinamika bahasa dan bagaimana generasi muda terus berinovasi dalam mengekspresikan diri mereka.
Istilah gaul atau slang lebih dari sekadar kata lucu. Di balik kepopulerannya, terdapat makna yang lebih dalam tentang bagaimana generasi muda mengekspresikan diri dan membangun identitas mereka di era digital.
Dengan memahami makna dan konteks bokem, kita dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan menjalin hubungan yang lebih positif dengan generasi muda. istilah gaul atau slang juga dapat menjadi sarana untuk mempelajari budaya pop dan dinamika bahasa di era digital.
Baca juga: Apa Perbedaan Nabi dan Rasul? Memahami Konsep dalam Islam
