Berikut Ini Cara Menghitung Modal Usaha Makanan

Ingin Usaha Makanan? Simak Cara Hitung Modal Usaha Makanan

Saat ini usaha kuliner semakin diminati banyak orang. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini yang membatasi aktivitas sehari-hari di luar rumah. Nah, bagi anda yang coba ingin membuka usaha kuliner, maka sebaiknya mengetahui terlebih dahulu cara menghitung modal usaha makanan. Dengan demikian, anda bisa menentukan harga jual makanan yang tepat sehingga tidak membuat anda rugi nantinya.

Pasalnya, usaha kuliner ini merupakan jenis usaha yang tidak ada matinya yang bisa dilakukan di rumah juga.Selain itu, semua orang tentunya membutuhkan makanan dan suka membeli menu makanan baru.

Lantas, bagaimana caranya? Untuk lebih jelasnya yuk kita simak ulasan berikut ini.

Hitung Biaya Produksi dan Distribusi Secara Rinci

Dalam menentukan harga jual makanan yang baik, sebagai langkah awal anda bisa coba menggunakan rumus Markup Pricing. Cara mengaplikasikan rumus ini cukuplah mudah anda tinggal menambahkan berapa presentase dari pembelian bahan baku.

Dalam hal ini, anda harus jeli untuk menghitung besaran modal yang dibutuhkan. Agar lebih jelas, anda bisa menyimak contoh perhitungannya sebagai berikut:

Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)

Contoh: Untuk membuat suatu produk makanan bahan bakunya dibutuhkan modal Rp30 ribu. Lalu, markup yang anda inginkan sekitar 10%. Jadi besaran harga produknya adalah:

Harga Jual = Rp 30ribu + (Rp30ribu x 10%) = Rp 33ribu

Jadi, anda bisa menjual produk makanannya sebesar Rp33ribu

Cek Harga Makanan Milik Kompetitor

Dalam setiap usaha termasuk usaha di bidang kuliner, cara untuk menentukan harga produk mkanan juga harus memperhatikan harga produk yang dibuat oleh kompetitor. Hal ini dilakukan agar anda bisa mendapatkan gambaran mengapa produk makanan kompetitor lebih disukai konsumen.

Boleh jadi hal ini karena faktor harga jual di pasaran. Pada prinsipnya, menjual produk makanan dengan harga murah tentunya akan bisa mendatangkan pembeli yang cukup besar. Dengan begitu, potensi pasar produk makanan anda akan semakin besar pula. Hal penting yang harus anda perhatikan saat menentukan harga jual dengan melakukan analisis kompetitor ini adalah jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi.

Pasalnya, jika harga jual terlalu tinggi dengan bahan baku yang sama tentunya hal ini akan membuat pelanggan berpotensial meninggalkan produk kuliner anda.

Sebaliknya, jika harganya terlalu rendah, maka keuntungan yang didapatkan pun akan sedikit. Selain itu, anda juga bisa merusak harga pasaran yang ada. Maka dari itu, anda bisa coba mengambil jalan tengah.

Sebagai contoh, misalnya kompetitor anda menjual makanan Rp 5 ribu. Maka anda bisa coba menjual harga produknya sedikit lebih tinggi menjadi Rp 6 ribu. Dengan catatan, tambahkan pula kelebihan poduk makanan anda.

Misalnya dengan mengemas makanan anda dengan kemasan yang lebih menarik atau menambahkan makanan pendukung.

Tentukan Besaran Keuntungan Yang Diambil

Adapun cara menentukan harga jual makanan dan menentukan besaran keuntungan yang bisa anda ambil adalah dengan menggunakan cara margin princing. Hal ini bisa dilakukan jika harga jual sudah ditetapkan.

Margin = (Harga Jual – Harga Modal) / Harga Jual

Sebagai contoh, misalnya anda menjual produk makanan dengan modal Rp 10 ribu dan menjual dengan harga Rp 15 ribu. Jadi, margin keuntungannya adalah sebagai berikut:

Margin = (Rp15ribu – Rp10ribu) / Rp15ribu = 0,33 (33%)

Jika angka di atas terlalu kecil, maka anda bisa merubahnya menjadi lebih dari 33%. Yang terpenting adalah jangan menentukan besarannya terlalu besar tapi secara perlahan saja.

Baca Juga : Cara Mengajukan Pinjaman ke Bank BRI

Itu dia beberapa cara menghitung modal usaha makanan yang bisa anda coba terapkan jika anda berminat untuk membuka usaha makanan, selamat mencoba semoga beruntung!.